ANALISIS TRANSAKSIONAL
Analisis transaksional adalah suatu pendekatan psikoterapeutik yang sangat dapat diterapkan dalam
praktik pekerjaan social klinis (Cooper & Turner, 1996). Analisis transaksional gagasan Eric Berne
(1910-1970) merupakan suatu
pendekatan untuk mensistemasi, menganalisis, dan mengubah saling pengaruh
diantara manusia, yang menekankan interaksi keduanya (antara diri dan
manusia lain) dan kesadaran internal
(regulasi diri dan ekspresi diri).
Tujuan
Berne ialah untuk mensintesiskan gagasan-gagasannya, dengan menggunakan
istilah-istilah yang dapat dipahami, sehingga klien dapat berpartisipasi secara
aktif dalam mengorganisasikan arah penanganannya sendiri. Pembuatan kontrak
yang disepakati “Apa yang Anda ingin capai bagi diri Anda sendiri dalam terapi
ini?” menyatukan klien dan terapis dalam suatu usaha bersama. Tinjauan teoritik
tentang analisis transaksional dikaitkan dengan suatu pendekatan yang
mengaitkan internal (intrapsikis) dengan interpersonal dan relasional. Pada
intinya, makna analisis transaksional adalah untuk memperkaya
kemampuan-kemampuan menghadapi (coping)
dan mengatur (regulatory) situasi
yang paling dalam dan interaksi kehidupan nyata.
Analisis transaksional dibagi kedalam kategori-kategori
sebagai berikut :
Ø Keadaan ego (ego states)
Ø Transaksi (transactions)
Ø Permainan dan drama segitiga (games and the drama triangle)
Ø Naskah (scripts)
Ø Gerakan dan lakon cerita ( strokes and scriptwork)
Ø Posisi kehidupan (life positions)
Ø Perintah dan keputusan ulang naskah
(script injunctions and redecision)
Teori analisis transaksional merupakan teori terapi yang
sangat populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua bidang
ilmu-ilmu perilaku. Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori
komunikasi antarpribadi yang mendasar. Kata transaksi selalu mengacu pada
proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun
dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun
nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya bertujuan untuk mengkaji secara
mendalam proses transaksi (siapa-siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa
yang dipertukarkan).
Dalam diri setiap manusia, seperti dikutip Collins (1983),
memiliki tiga status ego.
Sikap dasar ego yang mengacu pada :
·
Sikap
orangtua (Parent= P. exteropsychic);
·
Sikap
orang dewasa (Adult=A. neopsychic);
·
Ego
anak (Child = C, arheopsychic).
Ketiga
sikap tersebut dimiliki setiap orang (baik dewasa, anak-anak, maupun orangtua).
Sikap orangtua yang diwakili dalam perilaku dapat terlihat
dan terdengar dari tindakan maupun tutur kata ataupun ucapan-ucapannya.
Seperti tindakan menasihati orang lain, memberikan hiburan, menguatkan
perasaan, memberikan pertimbangan, membantu, melindungi, mendorong untuk
berbuat baik adalah sikap yang nurturing parent (NP). Sebaliknya ada
pula sikap orang tua yang suka menghardik, membentuk, menghukum, berprasangka,
melarang, semuanya disebut dengan sikap yang critical parent (CP).
Setiap orang juga menurut Berne memiliki sikap orang dewasa.
Sikap orang dewasa umumnya pragmatis dan realitas. Mengambil kesimpulan,
keputusan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Suka bertanya, mencari atau
menunjukkan fakta-fakta, bersifat rasional dan tidak emosional, bersifat
objektif dan sebagainya.
Sikap lain yang dimiliki juga adalah sikap anak-anak.
Dibedakan antara natural child (NC) yang ditunjukkan dalam sikap ingin
tahu, berkhayal, kreatif, memberontak. Sebaliknya yang bersifat adapted
child (AC) adalah mengeluh, ngambek, suka pamer, dan bermanja diri.
Ketiga sikap itu ibarat rekaman yang selalu diputar-putar
bagai piringan hitam dan terus bernyanyi berulang-ulang di saat dikehendaki
dan dimungkinkan. Karenanya maka sering anda berkata : si Pulan sangat dewasa;
si Iteung kekanak-kanakan; atau si Ucok sok tua, mengajari/menggurui.
Berne mengemukakan beberapa faktor yang menghambat
terlaksananya transaksi antarpribadi, atau keseimbangan ego sebagai sikap yang
dimiliki seseorang itu.
1.
Kontaminasi (contamination). Kontaminasi
merupakan pengaruh yang kuat dari salah satu sikap atau lebih terhadap
seseorang sehingga orang itu “berkurang” keseimbangannya.
2.
Eksklusif (exclusive);
penguasaan salah satu sikap atau lebih terlalu lama pada diri seseorang.
Misalnya sikap orang tua yang sangat mempengaruhi seseorang dalam satu waktu
yang lama sehingga orang itu terus menerus memberikan nasihat, melarang
perbuatan tertentu, mendorong dan menghardik.
Berne mengajukan tiga jenis transaksi antarpribadi yaitu:
§ Transaksi komplementer
§ Transaksi silang
§ Transaksi tersembunyi
1.
Transaksi komplementer
Jenis transaksi ini merupakan jenis
terbaik dalam komunikasi antarpribadi karena terjadi kesamaan makna terhadap
pesan yang mereka pertukarkan, pesan yang satu dilengkapi oleh pesan yang lain
meskipun dalam jenis sikap ego yang berbeda.
Transaksi komplementer terjadi
antara dua sikap yang sama, sikap dewasa. Transaksi terjadi antara dua sikap
yang berbeda namun komplementer. Kedua sikap itu adalah sikap orang tua dan
sikap anak-anak.
Komunikasi antarpribadi dapat
dilanjutkan manakala terjadi transaksi yang bersifat komplementer karena di
antara mereka dapat memahami pesan yang sama dalam suatu makna.
2.
Transaksi silang
Terjadi manakala pesan yang
dikirimkan komunikator tidak mendapat respons sewajarnya dari komunikan.
Akibat dari transaksi silang adalah
terputusnya komunikasi antarpribadi karena kesalahan dalam memberikan makna
pesan.
Komunikator tidak menghendaki
jawaban demikian, terjadi kesalahpahaman sehingga kadang-kadang orang beralih
ke tema pembicaraan lain.
3.
Transaksi tersembunyi
Jika terjadi campuran beberapa sikap
di antara komunikator dengan komunikan sehingga salah satu sikap menyembunyikan
sikap yang lainnya.
Sikap tersembunyi ini sebenarnya
yang ingin mendapatkan respons tetapi ditanggap lain oleh si penerima.
Bentuk-bentuk transaksi tersembunyi
bisa terjadi jika ada 3 atau 4 sikap dasar dari mereka yang terlibat dalam
komunikasi antarpribadi namun yang diungkapkan hanya 2 sikap saja sedangkan 1
atau 2 lainnya tersembunyi. Jika terjadi 3 sikap dasar sedangkan yang lainnya
disembunyikan maka transaksi itu disebut transaksi tersembunyi 1 segi
(angular). Kalau yang terjadi ada 4 sikap dasar dan yang disembunyikan 2 sikap
dasar disebut dengan dupleks.
Berne juga mengajukan rekomendasinya
untuk posisi dasar seseorang jika berkomunikasi antarpribadi secara efektif
dengan orang lain.
Ada empat posisi yaitu :
1.
Saya OK, kamu OK (I’m OK, you’re
OK)
2.
Saya OK, kamu tidak OK (I’m OK,
you’re not OK)
3.
Saya tidak OK, kamu OK (I’m not
OK, you’re OK)
4.
Saya tidak OK, kamu tidak OK (I’m
not OK, you’re not OK).
ULFAH QADRIANI DWIPUTRI
3PA02-18510319
PSIKOTERAPI
UNIVERSITAS GUNADARMA
SUMBER :
Roberts, Albert R. & Greene, Gilbert J. Buku Pintar
Pekerja Sosial. (books.google.com/books?isbn=9796874520)
Indriyawati. Analisis
Transaksional (Eric Berne) (http://indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/24016/9+Terapi+Transaksional.ppt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar