Kapanlagi.com - Di balik wajah dan ketenarannya, ternyata Daniel Radcliffe menyimpan sesuatu yang tidak menyenangkan. Bintang HARRY POTTER ini ternyata mengidap penyakit obsessive-compulsive disorder yang lebih dikenal dengan nama OCD.
Seperti dilansir dari The Sun, aktor asal Inggris ini mengaku telah mengidap penyakit tersebut sejak berusia lima tahun. Kelainan ini membuat Daniel selalu tidak percaya diri dengan apa yang sudah dilakukannya.
OCD sendiri adalah kelainan kecemasan klinis yang membuat penderitanya selalu bersikap obsesif. Perilaku ini membawa penderita menuju sikap perfectionis yang berlebihan. Contohnya, Daniel sendiri perlu waktu hingga lima menit untuk meyakinkan diri bahwa dia telah mematikan lampu
"Aku harus mengulang-ulang setiap kata yang kuucapkan dalam hati. Pokoknya aku akan menghimbau siapa saja untuk melakukan terapi. Kelainan ini jangan sampai membuat kalian merasa gila atau lemah," ungkap Daniel.
Selama setahun belakangan, Daniel mengaku kondisinya jauh lebih baik. Namun sayang hal itu justru membuatnya lalai dan melupakan terapi. Walaupun hal ini belum menimbulkan terlalu banyak masalah, namun, Daniel mengaku khawatir dengan hal tersebut.
Sumber :
http://www.kapanlagi.com/showbiz/hollywood/daniel-radcliffe-ternyata-penderita-ocd.html
Ulfah Qadriani D.
18510319
2PA02
Selasa, 20 Maret 2012
Minggu, 18 Maret 2012
Tugas Kesehatan Mental
KESEHATAN MENTAL
Istilah kesehatan mental diambil dari konsep mental hygiene, kata mental berasal dari bahasa Yunani yang berarti kejiwaan. Kata mental memiliki persamaan makna dengan kata Psyhe yang berasal dari bahasa latin yang berarti psikis atau jiwa. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa mental hygiene berarti kesehatan mental yang sehat atau kesehatan mental.
Berikut pengertian kesehatan mental menurut para tokoh :
Mujib dan Mudzakir, 2001, 2003 : "kesehatan mental adalah terhindarnya seseorang dari keluhan dan gangguan mental, baik berupa neurosis maupun psikosis (penyesuaian diri terhadap lingkungan sosial)".
Hadfield : "upaya memeliharaan mental yang sehat dan mencegah agar mentak tidak sakit".
Alexander Schneiders : "suatu seni yang praktis dalam mengembangkan dan menggunakan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta pencegahan dari gangguan-gangguan psikologis".
Carl Witherington : "ilmu pemeliharaan kesehatan mental atau sistem tentang prinsip, metode, dan teknik dalam mengembangkan mental yang sehat".
Berikut adalah faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan mental seseorang. Keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa.
A. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu, pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.
B. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.
Faktor luar lain yang berpengaruh yaitu seperti hukum, politik, sosial budaya, agama, pemerintah, pendidikan, pekerjaan, masyarakat, dan sebagainya. Faktor eksternal yang baik dapat menjaga mental seseorang, namun faktor external yang buruk / tidak baik dapat berpotensi menimbulkan mental tidak sehat.
Karakteristik Mental Sehat
Terhindar dari Gangguan Jiwa
Zakiyah Daradjat (1975) mengemukakan perbedaan antara gangguan jiwa (neurose) dengan penyakit jiwa (psikose), yaitu:
Zakiyah Daradjat (1975) mengemukakan perbedaan antara gangguan jiwa (neurose) dengan penyakit jiwa (psikose), yaitu:
- Neurose masih mengetahui dan merasakan kesukarannya, sebaliknya yang kena psikose tidak.
- Neurose kepribadiannya tidak jauh dari realitas dan masih hidup dalam alam kenyataan pada umumnya. sedangkan yang kena psikose kepribadiaannya dari segala segi (tanggapan, perasaan/emosi, dan dorongan-dorongan) sangat terganggu, tidak ada integritas, dan ia hidup jauh dari alam kenyataan.
Dapat menyesuaikan diri
Penyesuaian diri (self adjustment) merupakan proses untuk memperoleh/ memenuhi kebutuhan (needs satisfaction), dan mengatasi stres, konflik, frustasi, serta masalah-masalah tertentu dengan cara-cara tertentu. Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai denagn norma agama.
Penyesuaian diri (self adjustment) merupakan proses untuk memperoleh/ memenuhi kebutuhan (needs satisfaction), dan mengatasi stres, konflik, frustasi, serta masalah-masalah tertentu dengan cara-cara tertentu. Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal apabila dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri sendiri dan lingkungannya, serta sesuai denagn norma agama.
Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin
Individu yang sehat mentalnya adalah yang mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif bagi pengembangan kualitas dirinya. pemanfaatan itu seperti dalam kegiatan-kegiatan belajar (dirumah, sekolah atau dilingkungan masyarakat), bekerja, berorganisasi, pengembangan hobi, dan berolahraga.
Individu yang sehat mentalnya adalah yang mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya, dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif bagi pengembangan kualitas dirinya. pemanfaatan itu seperti dalam kegiatan-kegiatan belajar (dirumah, sekolah atau dilingkungan masyarakat), bekerja, berorganisasi, pengembangan hobi, dan berolahraga.
Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain
Orang yang sehat mentalnya menampilkan perilaku atau respon-responnya terhadap situasi dalam memenuhi kebutuhannya, memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan atau orang lain. dia mempunyai prinsip bahwa tidak mengorbankan hak orang lain demi kepentingan dirnya sendiri di atas kerugian orang lain. Segala aktivitasnya di tujukan untuk mencapai kebahagiaan bersama.
Karakteristik Mental Tidak Sehat
Sumber :
http://www.dikutip.com/2010/10/definisi-kesehatan-mental.html
http://organisasi.org/hal-faktor-yang-mempengaruhi-kesehatan-mental-manusia-internal-dan-eksternal-psikologi
http://www.psychologymania.com/2011/03/pengertian-dan-karakteristik-kesehatan.html
www.google.com
Ulfah Qadriani Dwiputri
18510319
2PA02
Orang yang sehat mentalnya menampilkan perilaku atau respon-responnya terhadap situasi dalam memenuhi kebutuhannya, memberikan dampak yang positif bagi dirinya dan atau orang lain. dia mempunyai prinsip bahwa tidak mengorbankan hak orang lain demi kepentingan dirnya sendiri di atas kerugian orang lain. Segala aktivitasnya di tujukan untuk mencapai kebahagiaan bersama.
Karakteristik Mental Tidak Sehat
- . Perasaan tidak nyaman (inadequacy)
- Perasaan tidak aman (insecurity)
- Kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence)
- Kurang memahami diri (self-understanding)
- Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial
- Ketidakmatangan emosi
- Kepribadiannya terganggu
- Mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf (thorpe, dalam schneiders, 1964;61).
Sumber :
http://www.dikutip.com/2010/10/definisi-kesehatan-mental.html
http://organisasi.org/hal-faktor-yang-mempengaruhi-kesehatan-mental-manusia-internal-dan-eksternal-psikologi
http://www.psychologymania.com/2011/03/pengertian-dan-karakteristik-kesehatan.html
www.google.com
Ulfah Qadriani Dwiputri
18510319
2PA02
Langganan:
Postingan (Atom)